Tarian Pepeling ini disajikan dalam rangka penyambutan team dari BCA yang berkunjung ke sekolah. Akan tetapi, karena situasi pandemi Covid-19 ini, pertunjukan hanya dikirim melalui rekaman video melalui media sosial instagram. Hal ini tidak menjadi masalah, karena semangat penari kita; Pinky, Maria tetap optimal, dengan bimbingan Ibu Sumiyati, SS. Dalam pengambilan gambar video, mereka tampil dengan cukup memukau, meskipun penontonnya lewat dunia maya.
SMP Negeri 1 Semanu terletak di daerah kota kecamatan Semanu. Dari kecamatan Semana ke arah barat kurang lebih 20 meter. Untuk lebih jelasnya, dapat di buka di alamat situs berikut Lokasi Sekolah
Beliau adalah Bapak Purwanto, M. Pd. Si., seoraang Kepala Sekolah yang cukup energik. Beliau ditugaskan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk mengampu sebagai Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Semanu, karena tugas utama beliau adalah sebagai Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Wonosari. Dalam kepemimpinan beliau, SMP Negeri 1 Semanu telah banyak mengalami perubahan, terutama dalam bidang managerial, penuh ketegasan dan berani mengambil keputusan secara bijaksana. Meskipun beliau ditugaskan untuk sementara waktu, sebelum ada kepala sekolah definitif, tetapi beliau cukup dekat dengan para guru dan karyawan SMP Negeri 1 Semanu.
LINK ISIAN UNTUK HP ANDROID : http://tiny.cc/ppdb_semanu2021
JIKA INGIN MENGISI DARI HALAMAN INI SILAKAN ISI FORM DI BAWAH INI!
Dalam rangka menghadapi Akreditasi Perpustakaan SMP Negeri 1 Semanu, dilakukan berbagai upaya persiapan. Salah satunya yaitu bimbingan literasi. Bimbingan literasi merupakan usaha guru dan sekolah agar menanamkan kebiasaan baik yaitu memupuk minat baca. Bimbingan dilakukan oleh semua guru dan petugas perpustakaan. Adapun akreditasinya sendiri sudah terlaksana semenjak tanggal 6 Oktober 2020.
Sekolah berbasis budaya dan lingkungan atau sering digaungkan dengan sekolah adhiwiyata, merupakan idaman setiap sekolah. Dengan menonjolkan budaya dan lingkungan, sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar bagi para siswa. Untuk mewujudkan hal ini perlu adanya sinergi antara guru, siswa, karyawan, kepala sekolah, dan juga masyarakat sekitar. Sekolah dengan karakteristik budaya dan berwawasan lingkungan ini, harus dirancang dengan cara pembentukan karakter seluruh sivitas akademika, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
